BERJUANG DEMI TEGAKNYA AGAMA ALLOH
Salah satu tugas kita sebagai Pengemban agama Alloh
adalah berjuang untuk tegaknya Agama, dengan memperbanyak
kegiatan-kegiatan wajib ataupun sosial, dan tentunya tidak mudah
membalikan telapak tangan. Namun satu hal sekurang-kurangnya dan
selemah-lemahnya kita untuk membela agama, atau paling tidak dengan
hati tulus .seperti contohnya pada zaman sekarang kebanyakan orang
sudah tidak mau peduli lagi dengan urusan Agama, dengan adanya shodaqoh
jariyah, infaq dan zakat fitrah, itu hanya sebatas perkara sunnah,
apalagi yang wajibnya ya masya Alloh, rasanya mereka sangat berat untuk
melakukannya, padahal kalau kita lakukan tentang sholat fardhu 5 waktu
aja hanya beberapa menit bisa dilaksanakan. Akan tetapi kita semua
hanya berharap kepada Sang Kholiq yang enak-enaknya saja, soal urusan
kerjaan dan kewajiban kita sendiri mengabaikannya. Sungguh sifat
manusia hanya mau menang sendiri, diatur sendiri, seenaknya sendiri.
Berjuang demi menegakkan agama Allah
Al Baqarah 216
An Nisa 95-96
As Shaf 10-13
At Taubat : 36, 41, 111
Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah SAW bersabda:
Allah telah menjamin bagi orang yang keluar untuk berjuang fisabilillah, yang memang tiada pendorong keluarnya kecuali semata-mata fisabilillah, dan keimanannnya kepada Allah dan keimanannya kepada
Rasulullah, Allah menjamin akan dimasukkannya ke dalam Surga atau dikembalikan kepada keluarganya dengan membawa pahala dan ghanimah (hasil kemenangan).
Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tiada suatu luka yang terkena dalam jihad fisabilillah melainkan datang pada hari kiamat sebagaimana keadaaannya ketika pada hari terkenanya (untuk menjadi
saksi) warnanya merah darah dan baunya bau kesturi (misik). Demi Allah yang jiwa Muhammad di tangan-Nya andaikan tidak akan memberatkan kepada kaum muslimin saya tidak akan tinggal di belakang, tiap pasukan yang berperang fisabilillah, tetapi sayang saya tidak mendapat kesempatan luas untuk itu, maka memaksakan mereka dan mereka pun tidak mendapat kepuasan yang cukup dan berat bagi mereka, untuk tinggal daripadaku.
Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya sungguh saya ingin berperang fisabilillah hingga terbunuh, kemudian hidup dan berperang lagi hingga terbunuh, kemudian hidup kembali berperang dan terbunuh. (Muslim).
Abu Hurairah ra. berkata : Rasulullah SAW ditanya: Amal apakah yang utama? Jawab Nabi: Iman percaya kepada Allah dan Rasulullah. Ditanya, Kemudian apakah? Jawab Nabi: Jihad berjuang fisabilillah. Ditanya,
kemudian apakah? Jawab Nabi: Hanji yang Mabrur. (Bukhari, Muslim).
Ibnu Mas’du ra. Berkata: Ya Rasulullah amal apakah yang lebih disukai oleh Allah ta’ala? Bersabda Nabi: Shalat tepat pada waktunya. Saya bertanya, kemudian apakah? Jawab Nabi: Berjuang Fisabilillah. (Bukhari,
Muslim).
Abu Dzarr ra. Berkata: Ya Rasulullah amal apakah yang terutama? Jawab Nabi: Iman, percaya kepada Allah dan berjuang untuk menegakkan agama Allah. (Bukhari, Muslim).
Anas ra. Berkata: Rasulullah bersabda: Pergi pagi atau senja hari dalam berjuang fisabilillah itu lebih baik dari mendapatkan keuntungan dunia seisinya. (Bukhari, Muslim).
Abu Sa’id Alkhudry ra. Berkata: Seorang datang kepada Nabi SAW bertanya: Siapakah manusia yang utama? Jawab Nabi: Orang mu’min yang berjuang dengan harta dan jiwanya fisabilillah. Bertanya pula, kemudian siapakah? Jawab Nabi: Orang mu’min menyendiri dalam sebuah syi’ib (jalan di bukit) beribadat menjauhi manusia dari kejahatannya. (Bukhari, Muslim).
Al Baqarah 216
An Nisa 95-96
As Shaf 10-13
At Taubat : 36, 41, 111
Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah SAW bersabda:
Allah telah menjamin bagi orang yang keluar untuk berjuang fisabilillah, yang memang tiada pendorong keluarnya kecuali semata-mata fisabilillah, dan keimanannnya kepada Allah dan keimanannya kepada
Rasulullah, Allah menjamin akan dimasukkannya ke dalam Surga atau dikembalikan kepada keluarganya dengan membawa pahala dan ghanimah (hasil kemenangan).
Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tiada suatu luka yang terkena dalam jihad fisabilillah melainkan datang pada hari kiamat sebagaimana keadaaannya ketika pada hari terkenanya (untuk menjadi
saksi) warnanya merah darah dan baunya bau kesturi (misik). Demi Allah yang jiwa Muhammad di tangan-Nya andaikan tidak akan memberatkan kepada kaum muslimin saya tidak akan tinggal di belakang, tiap pasukan yang berperang fisabilillah, tetapi sayang saya tidak mendapat kesempatan luas untuk itu, maka memaksakan mereka dan mereka pun tidak mendapat kepuasan yang cukup dan berat bagi mereka, untuk tinggal daripadaku.
Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya sungguh saya ingin berperang fisabilillah hingga terbunuh, kemudian hidup dan berperang lagi hingga terbunuh, kemudian hidup kembali berperang dan terbunuh. (Muslim).
Abu Hurairah ra. berkata : Rasulullah SAW ditanya: Amal apakah yang utama? Jawab Nabi: Iman percaya kepada Allah dan Rasulullah. Ditanya, Kemudian apakah? Jawab Nabi: Jihad berjuang fisabilillah. Ditanya,
kemudian apakah? Jawab Nabi: Hanji yang Mabrur. (Bukhari, Muslim).
Ibnu Mas’du ra. Berkata: Ya Rasulullah amal apakah yang lebih disukai oleh Allah ta’ala? Bersabda Nabi: Shalat tepat pada waktunya. Saya bertanya, kemudian apakah? Jawab Nabi: Berjuang Fisabilillah. (Bukhari,
Muslim).
Abu Dzarr ra. Berkata: Ya Rasulullah amal apakah yang terutama? Jawab Nabi: Iman, percaya kepada Allah dan berjuang untuk menegakkan agama Allah. (Bukhari, Muslim).
Anas ra. Berkata: Rasulullah bersabda: Pergi pagi atau senja hari dalam berjuang fisabilillah itu lebih baik dari mendapatkan keuntungan dunia seisinya. (Bukhari, Muslim).
Abu Sa’id Alkhudry ra. Berkata: Seorang datang kepada Nabi SAW bertanya: Siapakah manusia yang utama? Jawab Nabi: Orang mu’min yang berjuang dengan harta dan jiwanya fisabilillah. Bertanya pula, kemudian siapakah? Jawab Nabi: Orang mu’min menyendiri dalam sebuah syi’ib (jalan di bukit) beribadat menjauhi manusia dari kejahatannya. (Bukhari, Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar